GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI)
( Menelusuri sejarah menuju reposisi peran Organisasi sebagai agen perubahan dan driving force dalam rangka menjawab tantangan percepatan pembangunan)
Oleh : Yan Refli Ratunguri,ST
(Ketua Pemuda Germita Siloam Tarun)
Sejarah kelahiran Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dibidani oleh pergumulan kebangsaan, yang pada masanya sudah barang tentu dipandang sebagai upaya konsolidasi potensi pemuda Kristen dalam kerangka turut mewujudkan cita-cita Ke-Indonesiaan. Alur Sejarah kelahiran GAMKI yang begitu panjang telah menorehkan berbagai catatan penting terhadap kiprah dan eksistensi organisasi pemuda Kristen yang satu ini. Secara kasat mata konteks saat itu memang mengkristalkan pemikiran public Indonesia bahwa GAMKI terkesan membangun sebuah identitas dalam pendekatan sentimentil yang cendrung komunal (kekristenan), tetapi perlu ditegaskan disini bahwa sebenarnya GAMKI secara organisatoris justru sebaliknya memainkan peran strategis yakni secara elegant dan egaliter mendorong proses konsolidasi potensi kepemudaan dalam arak-arakan menuju terciptanya visi bersama tentang bagaimana mengisi kemerdekaan dengan tidak ansich mengedepankan orientasi muatan-muatan yang matrialistik semata tetapi ada keseimbangan dan ruang yang diberikan bagi porsi penetrasi ide dan gagasan yang kontributif bagi kemajuan bangsa dan negara.
Cikal-bakal kelahiran GAMKI diawali dengan pembentukan Pemoeda Kristen Protestan Indonesia (PKPI) pada tanggal 4 November 1945 di Jogjakarta, setelah itu pada akhir januari 1946, tepatnya tanggal 29-31, PKPI menggelar kongres yang kemudian merekomendasikan pergantian nama PKPI menjadi Persatuan Pemuda Kristen Indonesia atau yang disingkat PPKI. Berselang satu tahun setelah pembentukan PPKI. Terbentuklah Front Nasional Indonesia, yang mana pembentukannya dimotori oleh PPKI, Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Pemuda Demokrat, Pemuda Katolik dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dengan tujuan membendung dominasi Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo). Tidak sebatas itu konsolidasi pun terus dilakukan PPKI, sebagai bukti keseriusan pemuda kristen menyikapi dinamika kepemudaan Indonesia pada saat itu. Bagi mereka (Baca: PPKI) wadah pemuda Kristen harus melakukan konsolidasi secara tuntas dan menyeluruh dengan melebarkan sayap pelayanan serta fleksibilitas pada tataran perluasan jejaring, yang mana lebih jauh lagi mengintegrasikan seluruh kekuatan pemuda Kristen dengan tetap melihatnya sebagai asset dan investasi bagi kepentingan percepatan pembangunan bangsa. ORA ET LABORA
0 komentar:
Posting Komentar